Th10/Ending Reimu bahasa Indonesia

From Touhou Patch Center
Jump to navigation Jump to search
The printable version is no longer supported and may have rendering errors. Please update your browser bookmarks and please use the default browser print function instead.
This page is a translated version of the page Th10/Reimu's Endings and the translation is 97% complete.
Outdated translations are marked like this.

Diterjemahkan dari bahasa Inggris. Tolong test di game, mungkin beberapa teks terlalu panjang.

Good Ending No. 01 (Reimu-A)

Gnome-colors-gtk-edit.svg e06.msg.jdiff

#0@0Kuil Hakurei.

#0@1Kuil yang berdiri di perbatasan timur Gensokyo.

#0@2Dedaunan di kuil memerah lebih lamban daripada dedaunan di gunung.

#0@3Ketika daun-daun sudah berubah warna, tinggal satu yang harus dilakukan.

Aya 

#0@4"Terkadang enak juga ya melihat daun-daun di sini."

Reimu 

#0@5"Bukannya kamu ke sini terus?"

Nitori 

#0@6"Kita akhirnya diundang ke pesta manusia!

  

#0@7Harus dinikmati nih, ini jarang terjadi."

Aya 

#0@8"Kalau dipkir lagi, pesta ini buat apa ya?

Reimu 

#0@9"Yah, karena daun-daunnya sedang cantik.

  

#0@10Dan, aku ingin bergaul dengan kalian, youkai,

  

#0@11dan juga dewa gunung yang baru."

Reimu 

#0@12"Mereka bukan dewa yang buruk.

  

#0@13Jadi aku harap kita tidak akan berkelahi."

Sanae 

#0@14"Aku jelas-jelas bukan dewa yang buruk."

Kanako 

#0@15"Aku juga tidak."

Aya 

#0@16"Itu sangat tidak mencurigakan."

Kanako 

#0@17"Aku ingin menghidupkan iman dalam segala hal.

  

#0@18Iman adalah penghormatan terhadap keberadaan,

  

#0@19ketakutan akan pembalasan terhadap kebatilan,

  

#0@20dan kemauan untuk memperkaya hidup, jiwa, dan raga."

Kanako 

#0@21"... Tapi tidak harus seserius itu, kok."

Aya 

#0@22"!?"

Kanako 

#0@23"Tidak ada bedanya antara iman dan kemampuan untuk saling berbagi minuman enak seperti ini.

  

#0@24Lihat? Bahkan kita memberi sesajen sake ke kuil."

Reimu 

#0@25"Dia dewa yang sangat jujur, ya? Kapan-kapan, ajak saja dia untuk minum-minum."

Aya 

#0@26"... Ahaha, kamu ingin seorang tengu mengajak dia minum?

  

#0@27Itu sudah pasti. Tengu bisa meminum lebih banyak daripada dewa ....

  

#0@28Hmm, mungkin kita harus mengajakmu setiap hari."

Kanako 

#0@29"Kuat sekali; ah, tapi begitu juga aku, seperti kerasukan."

Sanae 

#0@30"B-boleh aku coba ... ?"

Aya 

#0@31"Mau coba berapa? Segelas? Mungkin segalon?

Nitori 

#0@32"Aku lebih baik mencari banyak mentimun.

  

#0@33Aku tadi melihat acar. Acar lumayan enak dengan sake."

#0@34Entah mengapa, youkai-youkai gunung kuat meminum banyak alkohol.

#0@35Mungkin sifat-sifat kuat di gunung mengusir youkai-youkai yang lebih lemah, atau mungkin-

#0@36Alkohol adalah pelumas yang membuat peradaban tinggi para tengu dan kappa bisa dihidupi.

#0@37Bagaimanapun juga, marilah meluangkan pikiran untuk si manusia, Sanae, yang harus belajar bergaul dengan mereka.

#0@38

#0@38<c$Ending No.01 — Iman adalah belajar untuk bisa ramah dengan dewa?$>

  

#0@39<c$All clear! Selamat! Seperti yang kuduga!$>

Good Ending No. 02 (Reimu-B)

Gnome-colors-gtk-edit.svg e07.msg.jdiff

#0@0Kuil Hakurei.

#0@1Kuil yang berdiri di perbatasan timur Gensokyo.

#0@2Dedaunan di kuil memerah lebih lamban daripada dedaunan di gunung.

#0@3Walaupun terlihat sangat cantik, hanya ada sedikit pengunjung manusia.

Sanae 

#0@4"-ya tapi, keadaan seperti ini tidak bisa diapa-apakan kalau kau tidak menerima tawaran Nyonya Yasaka"

Reimu 

#0@5"Aku ingin sih melihat ada banyak pengunjung, tapi ....

  

#0@6Ada banyak youkai di sini, kita bisa apa?"

Sanae 

#0@7"Tapi itu bagian dari kecantikan kuil ini.

  

#0@8Tentu, kuil kami cantik juga .... "

Reimu 

#0@9"Uh, apa aku memang harus mengganti dewa kuil?"

Sanae 

#0@10"Bagaimana caranya mendapat pengunjung lebih? Hmm ... "

Sanae 

#0@11"Sepertinya aku tahu cara yang bagus.

  

#0@12Bagaimana kalau kau menyerah saja mencari pengunjung dan lebih fokus untuk mengumpulkan iman?"

Reimu 

#0@13"Maksudmu?"

Sanae 

#0@14"Kau bisa mendapat banyak iman dari youkai yang ke sini."

Reimu 

#0@15" ... Dari youkai?"

Sanae 

#0@16"Dewa-dewa tidak begitu peduli siapa yang mempercayainya.

  

#0@17Dewa-dewa memberikan bantuannya ke youkai dan juga manusia.

Reimu 

#0@18"Hmmm ... oh!"

Reimu 

#0@19"Ahahaha. Tapi lucu juga kalau melihat youkai berdoa."

Sanae 

#0@20"Sebenarnya, youkai memiliki iman yang lebih mendalam daripada manusia.

  

#0@21Youkai lebih mementingkan simbolisme daripada wujud dari suatu hal."

Reimu 

#0@22"Tapi, bakal lama loh untuk mendapat iman dari youkai yang sering ke sini.

Sanae 

#0@23"Aku akan coba membantu. Aku juga kan seperti seorang miko.

Reimu 

#0@24"Ngomong-ngomong, kenapa kalian pindah ke Gensokyo?"

Sanae 

#0@25"Ah, jadi-"

#0@26Di dunia luar, iman masyarakat kepada dewa melemah karena munculnya sekte buruk dan agama.

#0@27Tetapi, semua dewa beruntung dari semua iman kepada mereka.

#0@28Walaupun iman dan doa ke dewa adalah hal yang berbeda,

#0@29manusia, dalam kebebasan mereka, tidak lagi membutuhkan iman.

#0@30Tapi, ini sebenarnya tidak benar.

#0@31Bahkan sekarang, mereka masih memiliki iman di dalam hati mereka.

#0@32Manusia percaya dengan berita, merk, perusahaan, sahabat ....

#0@33Hanya obyek kepercayaan mereka yang bergeser lebih dekat.

#0@34Kalau kau adalah dewa yang ingin mendapat iman dari manusia,

#0@35kesampingkan egomu dan lebih ramahlah ke manusia.

#0@36

#0@36<c$Ending No.02 — Pemujaan, oleh youkai? Mana mungkin?$>

  

#0@37<c$All clear! Selamat! Seperti yang kuduga!$>

Good Ending No. 03 (Reimu-C)

Gnome-colors-gtk-edit.svg e08.msg.jdiff

#0@0Kuil Hakurei.

#0@1Kuil yang berdiri di perbatasan timur Gensokyo.

#0@2Dedaunan di kuil memerah lebih lamban daripada dedaunan di gunung.

#0@3Sebuah bangunan yang aneh muncul di tepi kuil.

Marisa 

#0@4"Tuh sarang burung raksasa buat apa?"

Reimu 

#0@5"Itu bukan sarang burung.

  

#0@6Benda itu akan jadi penyelamat kuil ini."

Marisa 

#0@7"... Kotak amat. Buat jadi penyelamat."

Reimu 

#0@8"Kita sudah mulai kehilangan pengikut.

  

#0@9Kalu begini terus, pengaruh kuil ini akan semakin melemah."

Marisa 

#0@10"Jadi kota burung penyelamat itu buat apa?"

Reimu 

#0@11"Setelah sudah lama bingung ngurusin masalah iman,

  

#0@12kupikir aku bisa coba meminjam kekuatan dewa yang baru."

Marisa 

#0@13"Dewa yang baru?"

Reimu 

#0@14"Lihat, kan? Itu kelihatan seperti kuil kecil di dalam kuil."

Marisa 

#0@15"Begitu yah. Jadi kamu bisa bangun kuil sekarang?"

Reimu 

#0@16"Aku sudah bangun, kan?"

Marisa 

#0@17"Bukannya dia yang ngebangunin?"

Reimu 

#0@18"Kuil itu fleksibel. Dewa ini bilang dia bisa

  

#0@19menggunakan kuil apapun, sekecil apapun,

  

#0@20walaupun dia tidak mengambil alih kuil utamaku."

Marisa 

#0@21"Jadi kamu membangun kuil yang super kecil.

  

#0@22Tapi bagaimana ini bisa menambah iman untukmu?"

Reimu 

#0@23"Kita lihat saja. Sebaiknya kita mencoba hal-hal baru, kan?"

Marisa 

#0@24"Kuilnya kecil sekali."

  

#0@25"Aku harap dewanya gak bakal marah ....

  

#0@26Apa kamu sengaja membuatnya sekecil itu?"

Reimu 

#0@27"Maksudmu apa?"

#0@28Dewa tidak banyak dipengaruhi oleh tempat tinggal mereka, tetapi manusia tidak akan percaya jika kuilnya terlalu kere.

#0@29Reimu tahu itu, tetapi dia terlalu terbawa suasana,

#0@30dan tanpa sadar meluapkannya ke Kanako.

#0@31Tetapi kuil ini menjadi lebih populer dari yang didauganya, dan bahkan mendapat beberapa pengunjung dari desa.

#0@32Berkatnya adalah panen yang subur dan keberuntungan dalam pertarungan (danmaku).

#0@33<c$Ending No.03 — Berkat adalah semuanya untuk seorang dewa.$>

  

#0@34<c$All clear! Selamat! Seperti yang kuduga!$>

Bad Ending No. 07 (Reimu-A)

Gnome-colors-gtk-edit.svg e00.msg.jdiff

#0@0Pagi di Kuil Hakurei.

#0@1Setelah kalah dari sang dewa, Reimu berjalan pulang sendirian,

#0@2tanpa memedulikan para tengu yang menggunjingnya.

Reimu 

#0@3"Agh. Ini payah! Kalau begini caranya, dia akan benar-benar mencuri kuilku.

  

#0@4Aku harus kembali ke sana ... "

#0@5Reimu langsung berbalik tanpa tidur terlebih dahulu.

#0@6Padahal kekurangan tidur adalah musuh bebuyutan danmaku.

#0@7<c$Ending No.07 — Apa tidur kalian sudah cukup?$>

#0@8<c$Cobalah mendapat 1cc di tingkat Normal ke atas!$>

Bad Ending No. 08 (Reimu-B)

Gnome-colors-gtk-edit.svg e01.msg.jdiff

#0@0Pagi di Kuil Hakurei.

#0@1Setelah kalah dari sang dewa, Reimu berjalan pulang sendirian,

#0@2tanpa memedulikan para tengu yang menertawainya.

Reimu 

#0@3"Agh. Ini payah! Kalau begini caranya, dia akan benar-benar mengambil alih kuilku,

  

#0@4Tidak akan kubiarkan!"

#0@5Reimu berbalik dengan gusar untuk meminta pertandingan ulang.

#0@6Tetapi, tanpa konsentrasi, kau tidak akan bisa menghindari peluru ...

#0@7

#0@7<c$Ending No.08 — Apa kalsium kalian sudah cukup?$>

#0@8<c$Cobalah mendapat 1cc di tingkat Normal ke atas!$>

Bad Ending No. 09 (Reimu-C)

Gnome-colors-gtk-edit.svg e02.msg.jdiff

#0@0Pagi di Kuil Hakurei.

#0@1Setelah kalah dari sang dewa, Reimu berjalan pulang sendirian,

#0@2tanpa memedulikan tengu yang mengejek dan melemparinya dengan batu.

Reimu 

#0@3"Agh. Ini payah! Apa lebih baik kalau dia ambil alih saja kuilku?"

#0@4Reimu memikirkan nasib kuilnya dan berbalik untuk melawan kembali.

#0@5Tetapi, kau tidak akan bisa menghindari peluru jika terbeban dengan kekhawatiran ...

#0@6

#0@6<c$Ending No.09 — Bisakah kau lepaskan kekhawatiranmu?$>

#0@7<c$Cobalah mendapat 1cc di tingkat Normal ke atas!$>